Kamis, 31 Juli 2008

TUGAS RSI

SISTEM PENERIMAAN SISWA BARU


A. Latar Belakang
Akhir tahun pelajaran 2007/2008 telah usai, seperti biasanya pada setiap lembaga pendidikan akan diadakan penerimaan siswa baru untuk tahun pelajaran 2008/2009 guna regenerasi siswa di lembaga pendidikan tersebut. Dalam kesempatan ini kami melakukan studi kasus sistem PSB di SMP Negeri 2 Candimulyo.

Hal yang melatar belakangi studi kasus sistem PSB di SMP Negeri 2 Candimulyo yaitu :
- Proyek Sistem Penerimaan Siswa Baru guna kelengkapan tugas mata kuliah RSI
- Sistem PSB di SMP N 2 Candimulyo masih manual dan kurang efektif.

B. Rumusan Masalah
Melalui studi kasus PSB yang kami lakukan di SMP Negeri 2 Candimulyo, kami memperoleh beberapa masalah sistem PSB yaitu :
- Sistem PSB yang masih manual dan kurang praktis.
- Keterbatasan sarana teknologi, seperti komputer
- Keterbatasan sumber daya manusia yang bisa mengoprasikan sarana teknologi
Berdasarkan permasalahan diatas proyek rekayasa sistem penerimaah PSB kelompok kami yaitu mengubah sistem PSB manual menjadi komputerisasi agar lebih efektif dan praktis.

C. Tujuan
Rekayasa sistem penerimaan siswa baru di SMP Negeri 2 Candimulyo betujuan untuk :
- Meningkatkan sumber daya manusia yang ada di SMP N 2 Candimulyo.
- Memberdayakan saran teknologi yang sudah ada
- Mempermudah jalannya PSB ditahun yang akan datang

D. Batasan Masalah

E. Metodologi
Langkah – langkah yang kami gunakan untuk menyusun laporan tahap 1 yaitu :
- Studi lapangan ke instansi pendidikan, dalam proyek ini kami memilih SMP N 2 Candimulyo sebagi obeyek studi.
-
F. Identitas Organisasi
- Nama Organisasi : SMP Negeri 2 Candimulyo
- Alamat : Jl. Raya Candimulyo – Mungkid, Km 1 KP 56191
- Bidang Gerak : Pendidikan
- Contact person : (0293) 5529284

G. Deskripsi dan Analisa Sistem yang Sekarang Berjalan
Seleksi penerimaan Peserta Didik Baru

Sistem ”seleksi penerimaan peserta didik baru” yaitu menyeleksi calon siswa baru yang mendaftarkan dirinya sebagai calon siswa baru SMP N 2 Candimulyo.

Yang bertanggung jawab terhadap sistem ”seleksi penerimaan peserta didik baru” yaitu :
 Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang
 Kepala Sekolah SMP N 2 Candimulyo
 Panitia SPPDB

Model dari sistem yang sekarang berjalan :
a. Struktur organisasi



b. Diagram konteks & diagram arus data





c. Diagram relasi entitas

H. Analisa Kebutuhan Pengguna

I. Daftar Pustaka
- Abdul Kadir. ”Konsep & Tuntunan Praktis Basis Data”, Andi Yogyakarta, 2001
- Dinas Pendidikan Kab.Magelag. ”Pedoman Pelaksanaan penerimaan Peserta Didik pada TK dan Sekolah di Kabupaten magelang”, Mengkid, 2008
- Herbert A.Simon. ”Pentahapan Sistem Informasi Manajemen”, Harper&Row, New York, 1960

J. Lampiran
Dalam meyelesaikan laporan tahap 1, kelompok kami menggunakan metode studi lapangan dan wawancara.
Adapun pertanyaan yang kami ajukan saat wawancara yaitu :
1. Bagaimana sistem PSB di SMP Negeri 2 Candimulyo ini?
2. Siapa saja yang berperan dalam sistem PSB tersebut?
3. Apa saja kendala yang terjadi dengan sistem PSB yang sedang dijalankan?
4. Apa ada perbaikan sistem PSB untuk tahun depan?Kalau ada apa yang akan dilakukan?

Kelompok RSI :
1. Mirza Ilhami
2. Rian Anggoro
3. Sukmawati Hariyawan
4. Widya Indriyana

Jumat, 18 Juli 2008

KELOMPOK TUGAS RSI

  1. IDA ROHMAWATI OKTIANA
  2. MIRZA ILHAMI
  3. RIAN ANGGORO
  4. SUKMAWATI HARIYAWAN
  5. WIDYA INDRIYANA

TUGAS ARTIKEL DNS PAK CITIUS

NAMA : IDA ROHMAWATI OKTIANA
NPM: 07.0511.0044
KELAS: B D3TKJ SEMESTER 3

DNS
Domain Name System
Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.
Langsung ke: navigasi, cari
Domain Name System

DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.

DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail. DNS menghubungkan kebutuhan ini.
Sejarah singkat DNS

Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali ke jaman ARPAnet. Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama (secara teknis, file ini masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS). Namun, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.

Dengan berkembangnya jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bisa dikembangkan: sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara dinamis. Inilah DNS.

Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882 dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.

DiOdA

Dioda ialah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Dioda tabung pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun 1904.



Struktur dan skema dari dioda dapat dilihat pada gambar 7 di atas.
Pada dioda, plate diletakkan dalam posisi mengelilingi katoda sedangkan heater disisipkan di dalam katoda. Elektron pada katoda yang dipanaskan oleh heater akan bergerak dari katoda menuju plate.
Untuk dapat memahami bagaimana cara kerja dioda kita dapat meninjau 3 situasi sebagi berikut ini yaitu :
- Dioda diberi tegangan nol
- Dioda diberi tegangan negative
- Dioda diberi tegangan positive

Dioda Diberi Tegangan nol


Ketika dioda diberi tengangan nol maka tidak ada medan listrik yang menarik elektron dari katoda. Elektron yang mengalami pemanasan pada katoda hanya mampu melompat sampai pada posisi yang tidak begitu jauh dari katoda dan membentuk muatan ruang ( Space Charge).Tidak mampunya elektron melompat menuju katoda disebabkan karena energi yang diberikan pada elektron melalui pemanasan oleh heater belum cukup untuk menggerakkan elektron menjangkau plate.

Dioda diberi tegangan negative


Ketika dioda diberi tegangan negatif maka potensial negatif yang ada pada plate akan menolak elektron yang sudah membentuk muatan ruang sehingga elektron tersebut tidak akan dapat menjangkau plate sebaliknya akan terdorong kembali ke katoda, sehingga tidak akan ada arus yang mengalir.

Dioda diberi tegangan positive

Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif yang ada pada plate akan menarik elektron yang baru saja terlepas dari katoda oleh karena emisi thermionic, pada situasi inilah arus listrik baru akan terjadi. Seberapa besar arus listrik yang akan mengalir tergantung daripada besarnya tegangan positif yang dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin besar pula arus listrik yang akan mengalir.
Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat mengalirkan arus listrik pada situasi tegangan tertentu saja, maka dioda dapat digunakan sebagai penyearah arus listrik (rectifier). Pada kenyataanya memang dioda banyak digunakan sebagai penyearah tegangan AC menjadi tegangan DC.

Plate Characteristic dari Dioda
Karakteristik yang paling penting dari dioda adalah Plate Characteristic, dimana karakteristik ini memberikan koorelasi antara tegangan pada dioda dengan arus yang mengalir pada dioda.

Pada Figure 11 di atas dapat dilihat rangkaian uji (Figure 11.A) untuk mendapatkan karakteristik plate dan contoh karakteristik plate dari dioda(Figure 11.B).
Heater voltage diberikan pada filament untuk memanaskan tabung sampai pada temperatur tertentu yaitu T1, dan kemudian tegangan plate Eb diubah mulai dari 0 sampai pada suatu nilai tertentu yang masih dapat ditangani oleh dioda. Arus Ib yang mengalir pada dioda akan naik bersamaan dengan naiknya tegangan pada plate seperti terlihat pada grafik karakteristik plate, akan tetapi ketika menjangkau harga Eb tertentu maka Ib tidak dapat naik lagi dan tetap konstan walaupun Eb dinaikkan terus. Titik dimana Ib tidak dapat naik lagi walaupun Eb terus dinaikkan dinamakan saturation point.
Jika tegangan filament dinaikkan sehingga suhu dari dioda menjadi naik (T2) dan percobaan serupa seperti diatas dilakukan lagi, akan didapat arus Ib yang lebih besar pada saturation point. Atas dasar situasi ini dapat disimpulkan bahwa temperatur pada dioda dapat berpengaruh dalam menentukan arus maksimum yang dapat mengalir pada dioda.

Resistansi Dioda
Dari karakteristik plate yang telah kita bahas di atas maka, kita dapat melihat bahwa ada kaitan tertentu antara tegangan dan arus yang mengalir pada dioda, berdasarkan atas kenyataan ini maka kita dapat menyimpulkan bahwa sesungguhnya dioda memiliki resistansi dalam ( internal resistance).
Resistansi dalam yang dimiliki oleh dioda adalah tidak sama untuk arus AC maupun DC yang diberikan oleh dioda sehingga dalam kaitan dengan sifat ini maka terdapat dua definisi resistansi internal dioda yaitu DC Plate Resistance dan AC Plate Resistance. DC Plate resistance adalah resistansi dioda yang diukur ketika pada dioda dberikan tegangan DC, sedangkan AC Plate resistance ialah resistansi dioda yang diukur ketika pada dioda diberikan tegangan AC.
Untuk lebih memahami proses perhitungan resistansi dioda dapat anda lihaat gambar 12 berikut ini.

Figure 12.A menampilkan grafik untuk mengukur DC Plate resistance dari dioda dimana DC Plate resistance dari dioda (Rb) ialah Rb= 0A/0B
Figure 12.b menampilkan perhitungan AC Plate resistance dari dioda, karena tegangan AC adalah bersifat dinamik atau berubah ubah nilainya setiap saat maka perhitungan AC Plate resistance harus dilakukakan juga dengan memperhatikan perubahan tegangan dan arus dioda pada beberapa keadaan dalam hal ini ialah selisih perubahan tegangan arus dan tegangan dioda.
AC Plate resistance (rb) berdasarkan Figure 12.B ialah rb= (BC/YZ)

TUGAS ADMIN PAK HENDRA

NAMA : IDA ROHMAWATI OKTIANA
NPM : 07.0511.0044
KELAS : B D3TKJ
SEMESTER : 3

SYSTEM KERJA DNS ( DOMAIN NAME SERVER )


[caption id="attachment_21" align="alignnone" width="300" caption="Proses kerja DNS"]Proses kerja DNS[/caption]


FLOWCHART PROSES KERJA DOMAIN NAME SERVER